
Pandeglang,-(Nawacitalib.com)
Sabtu 20 Maret 2021 Mayoritas umat Muslim di Kabupaten Pandeglang mengadakan tahlilan untuk mendoakan orang yang baru saja meninggal. Ini biasa dilakukan pada hari pertama kematian sampai hari ketujuh, lalu ada pula yang melakukannya sampai hari ke-40. Beberapa ada yang mengatakan tahlilan dilakukan karena arwah orang tersebut masih ada selama 40 hari.
Endy Jibril (Korwil Banten) yang juga suka di panggil (Abi Jibril) mengatakan, Bisa jadi itu merupakan kesan kita bahwa dia seakan-akan ada. Tidak harus itu. Masa kita harus katakan dia di tengah kita sehingga dia tidak pergi ke alam barzakh? Kita enggak di alam barzakh, kita di dunia.
Menurutnya, arwah masih ada selama 40 hari setelah meninggal adalah ucapan atau ungkapan. Ungkapan tersebut untuk menggambarkan suasana selama 40 hari itu seakan-akan dia (yang meninggal) masih berada di sekitar keluarga yang ditinggalkan.
Sementara terkait dengan tahlilan, kata Abi Jibril itu merupakan budaya. “Iya itu budaya, mau adakan setiap hari boleh, lima hari boleh. Umat Islam di banyak tempat memilih hari ketiga, ketujuh, ke empat puluh,” ujarnya.
Abi Jibril Menambahkan, Tidak ada larangan untuk melakukan tahlilan. Namun, tidak ada pula anjuran untuk melakukannya, itu yang menjadikan sementara orang mengatakan karena Rasulullah SAW tidak mengamalkan tidak usah amalkan. Ada pula yang mengatakan apa yang tidak diamalkan Rasulullah SAW tidak harus ditinggalkan.
Jadi jalan tengahnya yang mau silahkan yang enggak mau silahkan. Paling penting, doakan dia kapan dan dimanapun,” ungkapnya.
(Asep K)