
Malang,- (Nawacitalib.com)
Dalam upaya penanganan dan penanggulangan Covid-19, Polres Malang melaksanakan Bhakti Sosial Screening Donor Plasma Darah Konvaselen yang bertempat di Gedung Bhayangkari Polres Malang, Rabu (10/02/2021).
Nampak hadir dalam acara tesebut yakni Kapolres Malang AKBP Hendri Umar S.I.K, M.H; Kabag Sumda Polres Malang Kompol Cicik Darwati; Paurkes Dokkes Polres Malang dr. Anita; PMI Kota Malang dr. Takdir; 50 personil Polres Malang yang pernah terpapar Covid-19; serta 5 petugas PMI Kota Malang.

Dalam sambutannya, Kompol Cicik Darwati selaku Kepala Bagian Sumber Daya (Kabagsumda) Polres Malang menyampaikan, kegiatan screening dilakukan dalam rangka menyeleksi rekan-rekan anggota Polres Malang yang pernah positif Covid-19 untuk dapat mengikuti donor bagi pasien Covid-19 lainnya.
“Dengan harapan, darah yang kita sumbangkan dapat bermanfaat bagi orang lain dan dengan acara ini kita berharap dapat memudahkan anggota Polres Malang dalam penanganan Covid-19,” imbuhnya.
Kompol Cicik menjelaskan, saat ini Polres Malang bekerja sama dengan PMI Kota Malang, karena PMI Kabupaten Malang belum memiliki alatnya.
Dari pihak PMI Kota Malang, dr. Taqdir menambahkan bahwa tidak semua orang bisa mendonorkan plasma darahnya, beberapa kriteria yang harus dipenuhi yakni:
- Bukti Swab PCR positifnya menjadi acuan
- Antibody minimal per 80
- Ada perintah dari dokter yang bertanggungjawab
- Dinyatakan negatif Covid-19, dalam 14 hari terakhir tidak ada keluhan (demam, sesak ataupun batuk).
“Plasma Konvaselen itu yang membutuhkan banyak, tetapi yang memenuhi kriteria SOP cuma sedikit, dan kemungkinan bagi yang pernah positif Covid-19 masih bisa terpapar lagi, untuk itu jangan lengah karena gejala Covid-19 saat ini telah bermutasi dengan gejala yang mengarah pada diare tanpa sebab,” ujar dr. Taqdir.
Menurut dr. Taqdir, bagi OTG dengan daya tahan tubuh yang lemah, tidak menutup kemungkinan bisa terkena lagi.
“Berdasarkan penelitian WHO, virus Covid-19 telah bermutasi dengan varian gejala baru seperti bentol-bentol pada kulit, muntah, serta diare secara tiba-tiba,” imbuhnya.
Donor plasma darah ini sudah bisa dilakukan lagi dengan jarak 2 minggu setelah mendonor, yaitu dengan cara melakukan screening lagi. Jika memenuhi antibody minimal per 80, donor plasma darah dapat dilakukan kembali.
Sementara itu, alat donor plasma darah ini di wilayah Jawa Timur hanya ada di Sidoarjo, Surabaya, Lumajang, Tuban, Jember dan Kota Malang. Karena dalam kepemilikan alat harus ada ijin dan pos penyimpanan khusus untuk menyimpan plasma yang ada.
(Eko s)