
Way Kanan Lampung,- (Nawacitalib.com)
Terkait adanya dugaan pelecehan profesi wartawan dan yang dilontarkan oleh oknum Kepala Desa di wilayah kabupaten Way Kanan yakni Kepala Desa (Kades) Campang Lapan Mujianto yang mengajak “Wartawan untuk berkelahi kepala Korwil Nawacitalib Lampung angkat Bicara.
Sikap dan tindakan Kades yang mengajak wartawan untuk berkelahi, Perlakuan oknum Kepala Desa yang mengancam biro wartawan Nawacitalib sangat tidak pantas untuk dilakukan. Seharusnya sebagai pelayan publik dan pelayan masyarakat, Kades harus memahami tentang etika dalam bertindak.
Apalagi yang melakukan konfirmasi untuk meminta keterangan terkait adanya pembangunan di desanya adalah wartawan yang sedang melakukan tugas jurnalisnya sebagai pengemban UU 40 tentang Pers dan UU keterbukaan Publik,” Tandasnya.
Apa yang diucapkan Kepala Desa saat dimintai keterangan oleh salah satu wartawan Nawacitalib, walaupun telah memberikan keterangan terkait pembangunan inprastruktur tersebut Kalimat serta sikap yang dilontarkannya itu tidak pantas. Ujar Korwil Nawacitalib wil Lampung.
Rusdi menjelaskan, “Pada dasarnya Pers ataupun wartawan merupakan Pilar ke empat Demokrasi setelah Ekskutif, Legislatif dan Yudikatif. Walaupun berada di luar sistem politik formal namun keberadaan Pers/Wartawan memiliki posisi strategis dalam informasi massa, guna memberikan pendidikan dan informasi kepada publik sekaligus menjadi alat kontrol sosial.
Oleh karena itu, korwil Nawacitalib prov Lampung ini berharap para kepala desa dimanapun berada seharusnya memahami tugas wartawan,” Imbuhnya.
Lebih lanjut Rusdi mengatakan, “sudah sepatutnya jika seorang Pimpinan Pemerintaan seperti Kepala desa, bisa menjalin hubungan yang saling menghormati dan tidak terkesan arogansi dengan menantang wartawan untuk berantam.
Saya rasa, harusnya ada sinergi dari berbagai aspek. Hubungan baik antara Pemerintahan dengan wartawan harusnya dijaga, saling menghormati satu sama lain. Kalau itu bisa terjaga, akan terjadi sebuah hubungan yang baik untuk kemajuan desa itu sendiri.
Menjadi seorang pewarta atau wartawan itu bukanlah suatu hal yang mudah. Untuk itu, seharusnya tidak perlu harus sampai mengajak berkelahi wartawan atau profesi apapun, harapnya.
Enggak gampang jadi wartawan itu. Dalam mencari sebuah berita, seorang wartawan terkadang harus berada di tempat yang bahkan membahayakan dirinya sendiri agar mendapatkan fakta yang aktual untuk diinformasikan,” Tambah Rusdi
Terkait adanya Pembangunan sarana olah raga Lapangan Volly dan Futsal yang menelan dana kurang ,lebih Rp,228 Juta , dengan Panjang 26 M Lebar 14 M terkait hal itu Kades Mujianto mengatakan bahwasanya sudah terealisasi tapi kenyataannya sampai berita ini di turunkan pekerjaan tersebut belum selesai.
Tapi kalau memang hal itu sengaja dilakukan, kita juga tidak akan tinggal diam. Dan tentunya akan memicu reaksi sejumlah media Online, dan cetak “ Pungkasnya.
(Rsd/Red)