Ratusan wanita yang tergabung dalam Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Kota Semarang mengikuti Festival Seni dan Budaya yang digelar di Balai Kota Semarang, Senin (8/7/2019) malam.
Festival Seni dan Budaya tersebut dibuka dengan nyanyian yang merupakam lantunan doa-doa.
Dengan mengenakan kebaya, mereka menampilkan berbagai kesenian seperti bernyanyi, bermain alat musik angklung, bermain alat musik kolintang, dan lain sebagainya.
Ketua Komisi Wanita Bamag Kota Semarang, Risma Herawati P mengatakan, pihaknya baru pertama kali menggelar Festival Seni dan Budaya untuk para wanita Bamag.
Lebih dari 500 wanita antusias mengikuti festival ini. Mereka dari berbagai gereja yang ada di Kota Semarang.
Melalui acara ini Risma ingin mengajak wanita Kota Semarang untuk bersatu dan menjaga perdamaian agar Kota Semarang tetap tentram.
Dia mengajak untuk saling menghormati satu sama lain dalam kemajemukan yang ada di Kota Semarang.
“Festival budaya ini baru pertama kali kami adakan, tapi sebenarnya kami kerap mengadakan acara untuk menjaga perdamaian seperti natal bersama, paskah bersama, kegiatan 17 Agustus, dan seminar. Itu untuk mempersatukan para wanita di Kota Semarang,” jelasnya.
Dia berharap, wanita yang tergabung dalam Bamag dapat berdiri tanggung, mandiri, dan tidak tergantung kepada orang lain.
Dia juga berharap agar perempuan di Kota Semarang bisa berkarya membangun Kota Semarang lebih hebat.
“Seorang wanita harus bisa berdiri tangguh. Hal ini bukan berarti mengabaikan para suami, tetapi harus bisa mandiri dalam kehidupan,” katanya.